Uskup Seno Ngutra dari Keuskupan Amboina, Indonesia bersama komuniti migran di Keningau.
By Juanis Marcus
Apr 16 2024
KENINGAU – “Dua belas tahun yang lalu, ketika saya masih seorang paderi, saya pernah melawat tempat ini dan pada masa itu saya hanya mengadakan Misa Kudus di samping beramah mesra dengan komuniti di sini,” kata Uskup Seno Ngutra dari Keuskupan Amboina, Indonesia.
“Namun kali ini, saya ingin mengadakan sesuatu yang lebih lagi. Saya ingin mendoakan anda semua, sebab itu kami mengadakan katekesis, adorasi dan doa-doa penyembuhan kepada anda semua,” ujar Uskup Seno semasa menyampaikan homili dalam Misa Kudus di Gereja St John, Biah.
Uskup Seno mengunjungi Keuskupan Keningau pada Mac 11-19 lalu. Prelatus itu turut ditemani oleh Vikaris Jeneral Keuskupan Amboina, Fr Anton Kewolle dan beberapa umat.
Umat tempatan dan migran memenuhi ruangan Gereja St John, Biah sejak jam 3.00 petang lagi.
Sebelum Misa, acara dimulakan dengan sesi katekesis yang disampaikan oleh Fr Anton Kewole tentang “kekuatan Ekaristi dalam penyembuhan”.
Paderi itu mengambil kisah mukjizat Marthe Robin dari Perancis, seorang wanita lumpuh sejak usia 21 tahun yang hanya terbaring dan tidak mampu mengkonsumsi apa pun jenis makanan. Namun secara misteri, dia dapat menyantap Ekaristi dan Marthe mampu bertahan hidup sehingga usianya 79 tahun.
Selepas katekesis, Uskup Seno memimpin Misa Kudus, dibantu oleh Msgr Gilbert Lasius, Fr Rudolf Joannes dan Fr Anton Kewolle.
Uskup Seno menegaskan bahawa umat seharusnya bangga menjadi Katolik, kerana Sakramen-sakramen yang dihadirkan oleh gereja melayani umat sejak dari kecil sehinggalah menemui ajal.
“Sejak bayi, kita dilayani dengan Sakramen Pembaptisan, enam lagi Sakramen lainnya yang terus melayani kita sehinggalah kita kembali kepada Bapa. Jadi apa yang kurang dalam gereja Katolik?” soal Uskup Seno yang dilantik oleh Bapa Suci Fransiskus pada 8 Dis 2021 sebagai Uskup Amboina.
Prelatus itu juga mengutarakan cadangan untuk menghantar paderi dari Keuskupan Ambonia untuk membantu pelayanan pastoral di Keuskupan Keningau.
“Saya akan mengutarakan hal ini kepada uskup-uskup di timur Indonesia, kerana umat migran di Keuskupan Keningau ini memang ramai,” kata Uskup Seno.
Adorasi diadakan selepas Misa Kudus kemudiannya, Uskup Seno dibantu dengan para paderi yang hadir, mendoakan setiap umat yang hadir pada petang itu.
Selain mengunjungi Gereja St John Biah yang di bawah naungan paroki Katedral St Francis Xavier, Uskup Seno bersama rombongannya turut membuat lawatan pastoral ke paroki Roh Kudus, Sook, paroki St Theresa, Tambunan dan paroki St Anthony, Tenom.
Prelatus itu turut terlibat dalam menjayakan Retret Penyembuhan Pelayan Pastoral Keuskupan Keningau dan menjadi tetamu khas dalam program Bual Bicara di radio Online Keuskupan Keningau, KekitaanFM. – Herald Malaysia