By Herald Malaysia
JOHOR BAHRU – “Salib bukan sekadar tentang penderitaan, kesakitan atau kematian. Ia adalah tanda terbesar kasih, rahmat, dan pengampunan Tuhan. Tahun Jubli mengingatkan kita bahawa ia adalah Salib Harapan,” kata Uskup Bernard Paul semasa pelancaran Perjalanan Salib pada 11 Apr, di Katedral Hati Kudus.
Memetik pembacaan pada hari itu, Uskup Bernard Paul mengatakan “Yeremia dan Yesus keduaduanya menghadapi penolakan dan ancaman, namun dalam penolakan itu, ada yang mula percaya.” “Mengapa orang yang warak beragama menjadi bermusuhan? Ini disebabkan oleh prasangka, takut dan cemburu yang boleh membutakan tanpa sedar mereka semakin jauh daripada Tuhan yang penuh kasih.
Oleh sebab itu, Uskup Bernard menyeru umat agar, “Jangan hanya menjadi orang yang taat beragama. Bertemulah dengan Tuhan, biarkan Dia membuka hati kita. Kebenaran akan membebaskan kita.”
Menggemakan kembali katakata Tuhan kepada Yeremia agar percaya kepada Bapa, Uskup Bernard mengingatkan untuk melihat semula Salib: “Ini bukanlah pengakhiran. Ia adalah permulaan harapan, cinta, dan kehidupan baharu.”
Perjalanan Salib berada di Katedral sehingga 26 Apr dan dibawa ke Gereja St Louis, Kluang sehingga 31 Mei. Herald Malaysia