Aug 28 2021
Merdeka Day and Malaysia Day Message 2021 from the Catholic Bishops of Peninsular Malaysia
Dear Brothers and Sisters,
Every year, on August 31 and September 16, we celebrate our nationhood by giving thanks to God for the peace and harmony we enjoy in many different ways despite the challenges and obstacles that come before us. Our theme this year remains the same as it was last year Malaysia Prihatin (Malaysia Cares) and our celebrations will not only be on a moderate scale, but will also be held in the dark shadows of the health, economic and political crises that have weighed down the hearts of many Malaysians.
The never-ending COVID-19 pandemic has impacted the lives of all Malaysians, irrespective of economic and social status, race, religion, and age. Our lives have been impoverished in ways we could never have imagined — psychologically, emotionally and spiritually. Not only are we trying to find some level of equilibrium in this period of despair, but the reality of having lost loved ones to the pandemic has made life all the more difficult to bear for many. The pandemic has also had a significant impact on the Malaysian economy. Businesses winding up, reduced incomes and loss of jobs are only some of the immediate impacts on the lives of ordinary citizens and the migrant work force.
The political crisis which started at the beginning of 2020 seems to have caused greater instability in the country, with the government changing twice since GE14. There is a general sense of frustration and helplessness in the country right now. It is our hope that the recently appointed Prime Minister, together with his cabinet, will lead us out of this three-fold crisis …. for the good of all. We call on the Honourable Prime Minister to honour the promises made in his inaugural address to the nation – to prioritise the recovery of Malaysia on all fronts with integrity, accountability and transparency, without fear or favour. We look towards the Honourable Prime Minister to lead Malaysians to appreciate the richness and diversity of each culture, religion and race.
Malaysia Prihatin (Malaysia Cares) must be founded on the principles of the Rukun Negara if we are to build a society that is united, respectful, inclusive and sustainable. We call on all political leaders, the government and opposition parties in the country, to put aside differences and personal ambition and work together to help all Malaysians who are in grave need of assistance to rebuild our lives. We also call on all Malaysians to be vaccinated so that a speedier recovery may be attained.
We take this opportunity to reflect in thanksgiving on the generosity, self-sacrifice and determination shown by so many in these most difficult of times — from the healthcare workers and frontliners to the equally important yet often unknown and unseen heroes such as food delivery persons, security guards, cleaners, garbage collectors and the many others who are also risking much to keep our essential services going.
The building of a nation belongs neither to the elite nor to a select few. It belongs to all Malaysian citizens. While we must hold all leaders whom we elect accountable to the office they occupy, we too must work to promote unity and harmony at the grassroots. The politics of division must never be the narrative we perpetuate because each one of us has the opportunity to promote unity in our daily lives. Let not the sense of apathy, of not caring about the concerns of others, make us lose sight of our collective responsibility and duty as citizens. If we succumb to the temptation of being insular in our way of life, we only express selfishness and insensitivity.
Let us heed the exhortation of St Peter to the Church: “Each one of you has received a special grace, so, like good stewards, responsible for all these varied graces of God, put it at the service of others” (1 Pt 4:10). Indeed, the future of our country and the wellbeing of all its citizens, particularly the poor, the needy and those whose lives have become impoverished and been changed drastically by the pandemic, in more ways than one, depend on the commitment of each one of us today.
Together, let us join hands to build, with God’s help and under His guidance, a better future for Malaysia as we continue to be Malaysia Prihatin.
SELAMAT MENYAMBUT HARI MERDEKA DAN HARI MALAYSIA!
_________________________________
Perutusan Hari Merdeka dan Hari Malaysia 2021 Dari Uskup-uskup Katolik Semenanjung Malaysia
Saudara dan Saudari yang dikasihi,
Setiap tahun, pada 31 Ogos dan 16 September, kita merayakan hari kebangsaan kita dengan bersyukur kepada Tuhan atas kedamaian dan keharmonian yang kita nikmati dalam pelbagai cara walaupun terdapat cabaran dan rintangan. Tema kita sama seperti tahun lalu “Malaysia Prihatin” dan perayaan ini bukan hanya dengan cara yang sederhana, tetapi juga dibayangi oleh kegelapan krisis kesihatan, ekonomi dan politik yang membebani hati kebanyakan rakyat Malaysia.
Pandemik COVID-19 yang terus menular telah mempengaruhi kehidupan semua rakyat Malaysia, tanpa mengira status ekonomi dan sosial, bangsa atau agama, muda atau tua. Kehidupan kita merosot dalam cara yang tidak pernah kita bayangkan – secara psikologi, emosi, dan rohani. Bukan sahaja kita bergelut mencari keseimbangan dalam masa putus asa ini, realiti kehilangan orang yang tersayang akibat pandemik telah menjadikan hidup lebih sukar ditanggung oleh ramai orang.
Pandemik ini juga memberi kesan yang besar terhadap ekonomi Malaysia. Perniagaan terpaksa ditutup, penurunan pendapatan dan kehilangan pekerjaan hanyalah beberapa contoh impak langsung dalam kehidupan warga biasa dan juga tenaga kerja migran.
Krisis politik yang bermula pada awal tahun 2020 nampaknya menyebabkan ketidakstabilan yang lebih besar pada negara apabila kerajaan bertukar dua kali sejak PRU14. Terdapat perasaan kecewa dan tidak berdaya di negara ini sekarang. Adalah menjadi harapan kita agar Perdana Menteri yang baharu dilantik, bersama menteri kabinet yang baharu dibentuk, akan memimpin kita keluar dari tiga krisis ini demi kebaikan semua.
Kami meminta Yang Amat Berhormat Perdana Menteri untuk menghormati janji-janji yang diucapkan dalam ucapan perdananya kepada negara – untuk mengutamakan pemulihan Malaysia di semua bidang dengan integriti, kebertanggungjawaban dan ketelusan tanpa rasa takut dan pilih kasih. Kami berharap Perdana Menteri yang amat dihormati, agar memimpin rakyat Malaysia untuk menghargai kekayaan dan kepelbagaian budaya, agama, dan bangsa masing-masing.
Malaysia Prihatin mesti berdasarkan pada prinsip-prinsip Rukun Negara jika kita ingin membina sebuah masyarakat yang bersatu, saling menghormati, inklusif, dan lestari. Kami meminta semua pemimpin politik, pemerintah dan parti pembangkang di negara ini, untuk menyingkirkan semua perbezaan, cita-cita peribadi dan bekerjasama untuk membantu semua rakyat Malaysia membina kembali kehidupan yang sangat memerlukan bantuan. Kami juga menyeru agar semua rakyat Malaysia diberi vaksin agar kehidupan kita dapat pulih kembali dengan segera.
Kami mengambil kesempatan ini untuk merakamkan ucapan terima kasih atas kemurahan hati, pengorbanan diri dan tekad yang ditunjukkan oleh ramai orang dalam masa yang paling sukar ini, dari petugas kesihatan, para barisan hadapan hinggalah kepada wira-wira ‘di belakang tabir’ seperti penghantar makanan, pengawal keselamatan, pencuci, pengutip sampah dan ramai lagi yang mengambil banyak risiko demi memastikan perkhidmatan asas terus berjalan.
Membangun sebuah negara bukan tanggungjawab golongan elit dan beberapa orang terpilih sahaja. Ia tanggungjawab semua warganegara Malaysia. Ketika kita harus meminta semua pemimpin yang kita pilih bertanggungjawab kepada jawatan yang dipertanggungjawab kepada mereka, kita juga harus berusaha untuk mempromosikan perpaduan dan keharmonian pada peringkat akar umbi.
Politik perpecahan harus tidak boleh menjadi naratif berulang kali kerana kita masing-masing mempunyai peluang untuk mempromosikan perpaduan dalam kehidupan seharian kita. Jangan sampai rasa tidak peduli, tidak mengambil berat akan keperluan orang lain, membuat kita lupa akan tanggungjawab dan tugas bersama kita sebagai warga negara. Sekiranya kita tunduk pada godaan untuk bersikap tidak peduli dalam cara kehidupan kita maka kita adalah orang yang hanya mementingkan diri sendiri dan tidak sensitif.
Marilah kita mengambil nasihat Petrus kepada Gereja: “Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Tuhan” (1 Pet 4:10).
Sesungguhnya, masa depan negara kita dan kesejahteraan semua warganya, terutama yang miskin, yang memerlukan dan mereka yang hidupnya menjadi miskin dan berubah secara drastik disebabkan oleh pandemik, bergantung pada komitmen kita masing-masing hari ini.
Bersama-sama, marilah kita berganding bahu untuk membangun, dengan pertolongan Tuhan dan di bawah bimbingan-Nya, masa depan yang lebih baik untuk Malaysia sambil kita terus menjadi Malaysia Prihatin.
SELAMAT MENYAMBUT HARI MERDEKA DAN HARI MALAYSIA!
___________________________________
马来西亚半岛天主教主教团 2021 年国庆日和马来西亚日文告
亲爱的弟兄姊妹们:
每年的 8 月 31 日和 9 月 16 日,是我们庆祝国庆日和马来西亚日的大日子。我们以感恩的心来欢庆,感谢天主让我们在许多方面的差异中,甚至在面临着挑战和障碍下,赐予我们可以享受和平与和谐的生活。今年的国庆日主题与去年一样,保持不变 – “关怀马来西亚”(Malaysia Prihatin)/ (Malaysia Cares)。我们的庆祝活动不仅是规模适中,而且还笼罩在健康、经济和政治危机的阴影中,这些危机也让马来西亚人的心都被压垮了。
在新冠疫情大肆虐以及不知何时终结下,它影响了所有马来西亚人的生活,无论是在经济和社会地位、种族或宗教信仰,甚至男女老幼。我们的生活已经在各方面出现了让我们无法想象的贫困——在心理上、情感上和精神上。在这个绝望的时期,我们努力地去寻找生活中的的平衡点,可是对那些在现实生活中因疫情中而失去亲人的人,他们的日子是更加难以忍受。
疫情大流行也对马来西亚经济产生了重大影响。许多企业面临倒闭、收入减少和失去工作,这会对一些普通公民和移民以及劳动者的生活上的直接影响。
在 2020 年初的政治危机,导致我国政局的不稳定。自第 14 届大选以来我国的政府已有两次的更迭了。这是令我国的人民感到无比的挫败感和无助感。我们希望目前新上任的首相和他的内阁部长们将带领我们走出这重重的危机,造福所有人。我们呼吁尊敬的首相兑现他在对国家的就职演说中做出的承诺——在没有恐惧和偏袒的情况下,以诚信、负责和透明的方式优先考虑马来西亚各方面的复苏。我们期待尊敬的首相带领马来西亚人去欣赏各式各样的不同文化、宗教和种族。
如果我们要建立一个团结、互相尊重、包容和可持续的社会,“关怀马来西亚”(Malaysia Prihatin)必须建立在国家原则( Rukun Negara)之上。我们呼吁我国所有的政治领导者、政府和反对党抛开所有分歧和个人抱负,共同努力帮助所有急需援助的马来西亚人重建我们的生活。我们也呼吁所有马来西亚人登记接种疫苗,好使我国早日达到群体免疫,以便我们的生活能够更快地恢复正常。
我们借此机会向所有在疫情中给于无私的慷慨奉献、自我牺牲和决心的人,表示感谢。这包括医护人员和前线人员到同样也很重要但通常不为人知和看不见的英雄,例如送餐人员、保安警卫、清洁工人、清道夫和许多其他人,他们也是冒着很大的风险来维持我们的生活基本需求所提供的服务。
一个国家的建设既不属于精英也不属于少数人。它属于所有马来西亚公民的。所以,我们必须让我们选出的所有领导者对他们所担任的职位负责任。同时,我们也必须努力促进各个基层的团结与和谐。我们不能让政治的分裂延续的重演,因为我们每个人都有责任在日常生活中促进团结。让我们不要因为冷漠、不关心他人而忽视了我们作为公民的责任和义务。如果我们屈服于我们的生活方式中的诱惑,而选择不理不睬,我们只会表现出自私和不敏锐的态度。
让我们聆听圣伯多禄对教会的劝告:“各人应依照自己所领受的神恩,彼此服事,善做天主各种恩宠的管理员。”(伯多禄前书 4: 10)。我们国家的未来和所有公民,特别是穷人、最需要帮助的人和那些因疫情大流行而生活变得贫困及生活上发生巨大变化的人的福祉,将取决于我们今天每个人的承诺。
让我们携手共进,在天主的帮助和祂的引导下,为马来西亚建设一个更美好的未来,在生活中持续地实践今年的主题“关怀马来西亚”。
祝国庆日和马来西亚日快乐!.
Devotedly in Christ,